Social Icons

#WONOSOBO

WONOSOBO MERUPAKAN KOTA YANG TERLETAK DIKAWASAN PEGUNUNGAN YANG MEMPUNYAI HAWA SUHU YANG LEBIH TINGGI DARI KOTA YANG LAIN DI DAERAH JAWA TENGAH.

#PENDOPO WONOSOBO (KANTOR BUPATI)

INI ADALAH KANTOR BUPATI WONOSOBO YANG TERLETAK DI PUSAT KOTA (ALUN-ALUN WONOSOBO)

#WONOSOBO DENGAN KEINDAHAN ALAM YANG INDAH (TELAGA WARNA DIENG)

INI MERUPAKAN SUATU OBJEK WISATA YANG ADA DIWONOSOBO YANG SANGAT TERKENAL DAN SERING DIKUNJUNGI WISATA DARI BERBAGAI MANAPUN

#CANDI PANDHAWA

CANDI INI TERLETAK DIKAWASAN DATARAN DIENG WONOSOBO

#KEINDAHAN ALAM DIPEGUNUNGAN WONOSOBO

INI ADALAH SUATU KEINDAHAN PEGUNUNGAN YANG BERADA DIWONOSOBO

Bahasa Setiap Hari Orang Wonosobo

Tulisan ini terinspirasi tulisan Pak Koprem ketika saya blogwalking ke blog beliau. Di blognya, Pak Koprem menuliskan beberapa kata yang merupakan kata-kata khas dari wonosobo. Kalau dipikir-pikir, benar juga kalau dibilang bahasa wonosobo itu unik. Artinya, walaupun bahasa yang digunakan tetap bahasa jawa, tapi banyaknya variasi kata yang digunakan membuat bahasa wonosobo sering kurang dipahami oleh penutur bahasa jawa dari daerah lain, bahkan jika orang itu dari kota tetangga sebelah seperti temanggung atau banjarnegara. Oleh karena itu ketika saya merantau ke bogor, praktis bahasa wonosobo tidak saya gunakan kecuali ketika bertemu teman-teman sedaerah. Untuk berbicara dengan orang jawa dari kota lain, saya menyesuaikan diri dengan menggunakan bahasa jawa pakem solo/jogja. Atau kadang-kadang menggunakan bahasa jawa timuran, terpengaruh beberapa teman saya yang berasal dari sana.
Dalam penggunaannya, bahasa wonosobo sendiri tidak bisa dikatakan seragam, artinya masih terdapat perbedaan istilah dari tiap-tiap kecamatan atau bahkan tiap desa. Itulah yang menyebabkan kosakata bahasa wonosobo menjadi luas. Berikut ini adalah kata-kata yang biasa diucapkan oleh orang wonosobo yang belum tentu dijumpai di tempat lain. Sebagian saya ambil dari tulisan Pak Koprem, sebagian saya tambahkan sendiri.
A
Andak, Nda’ an : masa sih? Merupakan ungkapan tidak percaya/ingin memastikan
Alah nggere (atau biasa diucapkan nggere saja) : ah masa. Huruf e pertama diucapkan seperti e pada emas, huruf e kedua seperti e pada enak.
Anyes : dingin. Huruf e diucapkan seperti e pada emas
Are’ : mau. Huruf e diucapkan seperti e pada emas. Merupakan variasi dari kata arep
B
Boli : pulang (digunakan oleh orang kalibeber dan sekitarnya). Huruf o diucapkan seperti o pada bola
C
Cendhek : pendek. Huruf e pertama dan kedua diucapkan seperti e pada emas.
Cendhe’ : pendek. Merupakan variasi pengucapan dari kata cendhek. Kali ini huruf e kedua diucapkan seperti e pada bebek dan huruf k diganti ‘ (huruf k diucapkan tipis)
Cepak/cepa’ : dekat. Huruf e seperti e pada emas
Ciwek : cengeng. Huruf e diucapkan seperti e pada bebek
D
Dheke/dhe’ e: kamu. Huruf e pertama dan kedua seperti e pada enak. Di beberapa daerah digunakan kata sira, seperti di beberapa tempat di sapuran. Atau kata kowe yang digunakan di daerah wadaslintang dan sekitarnya.
Donge : harusnya. Huruf o diucapkan seperti o pada onggok, huruf e diucapkan seperti e pada enak
E
Enyong/nyong : saya. Huruf e diucapkan seperti e pada emas. Huruf o diucapkan seperti o pada sendok.
G
Gandhul: pepaya. Huruf u diucapkan menjadi o pada kata bola. Saya masukkan ke bahasa khas wonosobo karena penutur bahasa jawa di luar wonosobo menggunakan kata kates untuk menyebut pepaya.
Gelis : buruan/cepat. Huruf e diucapkan seperti e pada emas
H
Ha’ : mau
Contoh: Ha’ ngapa si nganti ndadak lunga mrana? (mau apa sih sampai harus pergi kesana?)

Ho’oh :iya
J
Jidor : biarin
K
Kawus : rasain. Huruf u diucapkan menjadi o pada bola. Digunakan di daerah wadaslintang dan sekitarnya.
Kon : Sih. Kata penegasan. Huruf o diucapkan seperti o pada kolong. Digunakan di daerah wadaslintang dan sekitarnya.
Contoh: kowe kon ribut bae, nyong dadi ora krungu (kamu sih ribut aja, saya jadi tidak mendengar)

L
Li : kata penekanan, artinya kurang lebih lebih sama dengan donk
Contoh: aja kayang kono li.. (jangan seperti itu donk..)

M
Mayo/mage : ayo. Huruf o diucapkan seperi o pada bola, huruf e diucapkan seperti e pada enak
Mberuh : tidak tahu. Kependekan dari mbuh ora weruh. Huruf e diucapkan seperti e pada emas, u diucapkan seperti o pada bola
Memper : pantas. Huruf e pertama diucapkan seperti e pada bebek, huruf e kedua seperti e pada emas.
Contoh: memper dheke betah dolan mrana, akeh kancane si(pantas kamu betah main ke sana, banyak temannya sih)
Mendi : mana/kemana
Contoh : Mendi si , dene tak goleti ora ana? (mana sih, kok saya cari tidak ada?)
Rika pan mendi? (kamu mau kemana?)

Muluk : terbang. Huruf u dibaca seperti o pada bola.
Contoh: angger angine gedhe layangane bisa muluk dhuwur (kalau anginnya besar layang-layangnya bisa terbang tinggi)
Muluk-muluk: lonjak-lonjak
Contoh: bayine kesenengen diabani nganti muluk-muluk (bayinya senang sekali diajak bercanda sampai lonjak-lonjak)
N
Ndais : syukurin/rasain
Ndeprok : duduk tanpa alas. Huruf e diucapkan seperti e pada enak, huruf o seperti o pada sekop
Njagong/njagok : duduk. Huruf o diucapkan seperti o pada borong.
P
Porah : biarkan saja. Huruf o diucapkan seperti o pada bola
Prige : bagaimana. Huruf e diucapkan seperti e dalam enak
S
Si : sih, kan. Merupakan kata penegas.
Contoh : Dhe’e si dikandhani ora manut, dadine kaya ngene (kamu sih dibilangin tidak percaya, jadinya seperti ini)
Kayane omahe cepak stasiun, ho’oh si? (Sepertinya rumahnya dekat stasiun, ya kan?)
Siki : sekarang
Z
Zakin, Za ora: berasal dari kata yakin dan ya ora (ya tidak). Bukan merupakan kata baru. Orang-orang di beberapa daerah di wonosobo mengucapkan huruf y seperti huruf z.
Sebenarnya masih banyak lagi kata-kata khas wonosobo. Tapi karena keterbatasan pengetahuan saya dan begitu banyaknya variasi kata dan pengucapan dalam bahasa wonosobo, maka belum semuanya bisa saya muat di sini. Apabila ada yang mau menambahkan, akan saya terima dengan senang hati.
Ayo sedulur.. bareng-bareng nyebarake bahasa wonosobo neng seantero nuswantara.
by : http://caricadieng.wordpress.com/2009/04/04/bahasa-wonosobo-beda/

0 komentar:

Posting Komentar